Wednesday, November 19, 2014

TENTANG LAKI-LAKI YANG (HAMPIR) MEMAKAI ROK!

Shenbazuru – The True Friendship
Episode “LELAKI YANG (HAMPIR) MEMAKAI ROK”
By : Ken Patih
Namanya Rifa Rahim (atau Riva Rahim?). Sebentar, itu baru nama aslinya. Nama palsunya banyak. Ini yang gue inget: Roy alias Revan Hakiki alias Kentaro Akinori alias Rifai Ahmad alias Belagor alias Bung Coret alias Coretan Asa Sastrawan Muda alias entahlah gue takut kalo nama-nama ini malah jadi rapalan mantra dan mengundang sesosok makhluk astral dari dunia lain.
Gue sih nggak masalah ya dia pake nama apa aja, asal bukan Rifa. Dari dulu gue selalu khawatir nama itu menimbulkan malapetaka. Benar saja, tahun lalu sewaktu ia melamar kerja di sebuah perusahaan di kota kami, surat panggilan interview-nya membuat siapapun bagai disambar petir di siang bokong, eh bolong.
Bunyinya kurang lebih begini,”Kepada Yth. Sdr Rifa Rahim besok Senin harap datang untuk keperluan interview dengan mengenakan pakaian: atasan putih dan bawah ROK HITAM”!!!
Gilak! Sejak kapan lo jadi transgender Roy?
Beruntunglah dia nolak dateng interview. Itu artinya dia mengundurkan diri. Dan itu artinya pula dia nggak jadi pake rok. Haha. Pizzz Roy...
Eh tapi gimanapun juga dia sahabat gue loohhh... Ciyeeee ciyeee ciyaaattt gubrak uhhukk...
Orang boleh memanggilnya apapun tapi gue tetep pengen panggil dia Roy. Kenapa? Coz gue Rey. Loh??? Iya jadi dulu nama pena Rey itu terinspirasi dari namanya, tinggal ngerubah satu huruf doang. Dan Roy ama Rey itu co ciwittt bingittzz nggak seeeehhh... (hoeeksss) colonthree emotikon
Pemberi nama Shenbazuru untuk genk acakadul kami adalah dia. Shenbazuru itu adalah origami Jepang berbentuk Burung Bangau. Di Jepang, u know sob, Bangau adalah salah satu makhluk suci di samping Naga dan Kura-kura. Kalo di Indonesia makhluk yang dianggap sakral adalah jenglot, disamping Garuda dan Gagak. Yak jenglot, makhluk gaib produksi dalam negeri yang wujudnya menyerupai jahe atau ginseng.
Shenbazuru melambangkan kesetiaan. Pernah lo ngeliat Pak Bangau pipinya bengkak abis digampar Bu Bangau kerena selingkuh? Nggak! Pernah lo ngeliat seekor Bangau mengundurkan diri dari kawanannya terus gabung ama Kuda Nil? Nggak! Nah, makanya...
Shenbazuru melambangkan kekuatan dan harapan. Shenbazuru melambangkan semangat dan perjuangan. Shenbazuru adalah kami. Yeeee.... Prok prok prok... tepuk tangan buat kuda nil!
Yang jelas, intinya, pokoknya, kopoknya, Shenbazuru itu adalah perlambang dari kami berlima.
Tentang Roy, gue pertama kali kenal dia pas SMA kelas satu. Dari penampilannya, gerak-geriknya, gue bisa memastikan kalo dia orang cerdas. Benar, dia emang cerdas. Gue sempat berkesimpulan bahwa cuma dia cowok di kelasnya atau bahkan di sekolah yang bisa gue anggap waras. Seiring berjalannya waktu ternyata gue salah. Nggak ada cowok di sekolah kami yang waras, termasuk gue. Semua memiliki kegilaan masing-masing. Haha! pacman emotikon
Oke serius, dia emang cerdas. Bakat kecerdasan verbal-linguistic menempel pada dirinya, Terbukti dengan beberapa kali dia diikutkan dalam lomba debat Bahasa Inggris, pidato Bahasa Inggris, and so on.
Kami sepakat bahwa kami memiliki beberapa kesamaan. Pemikiran kami selalu nyambung dalam banyak hal. Meski seringkali kami berdebat kusir dan belum berhenti kalau kudanya belum lepas. Kamsoeeddd???
Roy adalah tipikal makhluk yang simple, sederhana. Kalo dia hidup di zaman batu, gue berani memastikan kalo dia hanya memakan daun-daunan, dimana homo erectus lainnya sibuk berburu. Tapiii.... ketika teman-temannya pada mati diterkam harimau dan dinosaurus, dia masih sehat walafiat sampai sekarang. Yak, inilah dia kita sambut makhluk dari zaman batu yang telah lolos seleksi alam. Hoho... grin emotikon
Nggak, itu cuma perumpamaan sob. Jadi gini, dia emang terlihat biasa aja, tapi kalo ngomong langsung ngena. Padahal cuma dikit.
Contohnya waktu itu, waktu gue down karena suatu masalah. Dia cuma ngomong “Kowe ki wes gedhe Rey, ora bocah sekolah maneh. Pemikiranmu juga wes gedhe, dudu pemikiran bocah sekolah.” (Buat yang nggak ngerti bahasa jawa, terjemahannya bisa di klik di bawah. Yak, di bawah kan ada tulisan like atau simbol jempol, nah itu klik). o_O
Itu kata-kata efeknya besar banget buat gue men. Sampe rumah gue langsung tidur. Eh, maksud gue sampai rumah gue langsung nemuin solusi dari masalah gue. Gue tahu sih kata-kata itu ngutip dari Simboknya, tapi kalo nggak sampe ke telinga gue tetep juga kan nggak bakal ngerubah gue.
Roy juga seorang pekerja keras. Ia bekerja memeras tulang dan membanting keringet demi keluarganya. Hiks, gue terharu Roy. Udah Roy,,, udaaahhhh,,,, Hiks.... kasian tulangnya lo peress teruss... Hiks... Lo harusnya kan membanting tulang dan memeras keringet! Ini yang salah elu atau gue yang nulis sih!!! Hikss... wink emotikon
Ia termasuk tipe pemikir out of box juga. Out itu luar, box itu kotak, kotak itu yang jalannya lompat. Intinya dia kreatif.
Tentang per-c-i-n-t-a-an, gue menduga dulu kami pernah menyukai cewek yang sama. Whattt? Dia pasti gerutu gini dalam hati: kenapa lo angkat ini di sosmed Reyyy?! Haha, santai aja Roy. Semua udah berlalu. Si “A” hyooo “A” hyooo.....
Entahlah, bener ato nggak gue nggak tahu. Cobalah tanya pada Roy atau rumput yang berjoged... Ihhhiyyy...
Kami punya impian sama yakni mengabadikan kisah Shenbazuru dalam sebuah Novel. Tapi karena kesibukan masing-masing, sepertinya nasib novel itu akan madesucu (masa depan suram cuyy).
Tak apalah. Akhir-akhir ini gue ngeliat dia sering posting cerita-cerita gitu. Gue tau dia lagi mengembalikan semangat menulisnya. Entah dapat wangsit darimana dia mau tekun menulis lagi, yang jelas gue salut banget ama elu Roy, 5 jempol deh buat lo. Jempol tangan kanan, jempol tangan kiri, kaki kanan, kaki kiri, dan jempol.... ahsudahlahhhh...
Pokoknya Roy gimanapun juga kita harus jadi penulis. (Kita? Lo aja kellleuss....! ) Saat ini kita boleh kerja jadi apapun. Tapi suatu saat nanti konsistensi kita untuk belajar menulis sedikit demi sedikit akan menciptakan bukit karya lalu menjelma menjadi gunung berapi yang pasti akan meledak bila tiba saatnya. I think, the secret is never stop to writing (and reading). Just it, and i always believe it....
Dan satu lagi, penulis selalu memiliki nilai plus dibandingkan yang tidak menulis.
Bersambung....
(Pembaca yang budiman, Next episode akan bercerita tentang Boze. Who is Boze? Just waiting.... Hho).