Tuesday, July 14, 2015

VARIAN RASA RACUN TIKUS

VARIAN RASA RACUN TIKUS
.
Beberapa hari terakhir, satu-persatu tikus di rumah saya mulai menemui ajalnya. Ya, meninggal dan tak kebagian lebaran. Padahal idul fitri tinggal menghitung hari. Sungguh keputusan yang tak tepat sebab mengakhiri hidup di waktu yang tak tepat.
.
Tapi bukan itu masalahnya. Sebagai detektif gadungan, sepanjang pagi ini saya mencoba menganalisa, kira-kira apa yang membuat makhluk-makhluk malang itu meninggal di tempat yang selalu sama. Di bak kamar mandi, dengan kondisi lidah menjulur.
.
Cukup lama saya berpikir keras, terdiam, bingung, sambil sesekali menggaruk-garuk kepala abang saya yang tak gatal. Aha! Saya punya ide! Saya memanggil ayam kesayangan abang saya untuk membantu. Saya ambil sampel racun dan mempersilahkannya mencicipi. Saya bertanya bagaimana rasanya. Pedas jawabnya.
.
Nah! Misteri ini mulai menemukan titik terang! Akhirnya saya pun menulis hipotesa bahwa penyebab kematian tikus-tikus itu adalah varian rasa racun yang terlalu pedas sehingga membuat mereka tak tahan lalu mencari sumber air terdekat.
.
Masalah kedua. Beberapa bulan sebelumnya, kalau tidak salah saya pernah membeli racun tikus dengan merk lain, yang membuat tikus-tikus--buyutnya tikus yang saya maksud di awal--wafat di tempat-tempat yang sifatnya random. Saya tak perlu menyebutkan satu persatu dimana saja itu.
.
Untuk membuktikan perbedaan racun tikus pertama dan kedua, saya pun memanggil ayam tadi. Namun karena si ayam tak kunjung datang, akhirnya saya terpaksa menyimpulkan sendiri bahwa varian rasa yang disajikan dalam racun tikus ini adalah getir ala ala pahit gimana gitu. Ya! Tikus-tikus itu mati di tempat lantaran tak kuat menahan getir pahitnya kehidupan.
.
Saya berdoa semoga arwah-arwah tikus itu diterima di sisiNya. Saya pun berharap semoga anda semua tidak menganggap varian rasa itu benar adanya, lantas ikut mencicipinya.
.
Semoga apa yang saya sampaikan ini tidak bermanfaat, dan selamat pagi. Selamat beraktifitas dengan kegiatan masing-masing. Semoga lancar. Selancar saya yang sedang sibuk mengurus upacara pemakaman ayam tanpa harus menerima parcel lebaran berupa benjol di kepala dari abang saya. Terima kasih.
.
Serius, 14 Juli 2015

No comments:

Post a Comment